Pelajari Teori Big Bang yang Membentuk Alam Semesta, Yuk!

July 8, 2021by Chicha Aprilia0

Kamu pastinya sudah sering mendengar tentang Teori Big Bang, bukan? Namun sebenarnya apa itu Teori Big Bang? Teori ini merupakan teori pembentukan alam semesta yang paling bisa diterima oleh kebanyakan ilmuwan di dunia. Hal ini dikarenakan ada banyak faktor pendukung yang memperkuat teori tersebut.

Mengenai bagaimana alam  semesta ini terbentuk beserta dengan isinya tentulah manusia ingin mencari tahu. Bermunculannya berbagai macam teori dan yang paling dikenal adalah Teori Big Bang. Agar kamu bisa mengenal lebih banyak tentang Teori Big Bang, maka simak informasi berikut ini : 

Awal Mula Munculnya Teori Big Bang

teori big bang
Sumber: Gambar oleh WikiImages dari Pixabay

Pada tahun 1920, Teori Big Bang ini pertama kali mulai muncul ke permukaan. Teori Big Bang ini merupakan hasil pemikiran dari seorang kosmolog yang berasal dari Belgia bernama Abbe Georges Lemaitre. Pada awalnya yang memicu adanya penelitian mengenai terbentuknya alam semesta adalah Vesto Slipher yang merupakan seorang astronom dari Amerika pada tahun 1912 dimana ia mengukur galaksi spiral menggunakan efek Doppler. Setelah itu para ahli pun berbondong-bondong ikut melakukan penelitian. Sepuluh tahun berselang, Alexander Friedman yang merupakan seorang matematikawan dan kosmologis dari Rusia mengeluarkan pernyataan bahwa semesta ini akan terus mengalami perkembangan. Edwin Hubble pun ikut menjelaskan tentang model nebula yang memperkuat pernyataan Friedman. Kemudian barulah Lemaitre muncul untuk memberikan penjelasan mengenai apa sebab alam semesta berkembang dan teorinya tersebut merupakan awal dari Teori Big Bang.

Penjelasan Tentang Teori Big Bang

teori big bang
Sumber: Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay

Teori Big Bang disebut juga sebagai teori ledakan besar. Teori ini menyebutkan tentang alam semesta yang berasal dari superatom yang super panas dan padat yang pada akhirnya meledak serta mengembang pada 13.700 tahun silam. 

Pada saat meledak, maka superatom melepaskan energi yang sangat besar dan kemudian menciptakan materi-materi yang ada di alam semesta yang secara terus menerus berkembang. Pada saat energi tersebut lepas maka terbentuklah atom hidrogen, yang kemudian semakin banyak serta membentuk debu dan awan hidrogen yang memiliki sebutan nebula.

Adanya awan hydrogen ini adalah yang akan menjadi awal pembentukan bintang-bintang yang ada di  alam semesta. Bintang-bintang yang terbentuk kemudian berkumpul dan membentuk sebuah galaksi. Galaksi itulah yang kemudian melahirkan tata surya dan salah satunya adalah tata surya dimana kita tinggal saat ini.

Teori Big Bang juga menyebutkan bahwa teori ini akan terulang hingga pada satu titik proses pengembangannya itu akan terhenti dan justru akan mengalami penyusutan. Semua yang ada di dalam semesta akan tertarik dan akhirnya hanya menyisakan sebuah lubang hitam yang besar. Teori tentang penyusutan alam semesta itu merupakan lanjutan dari Teori Big Bang yang disebut Teori Big Crunch. Teori tersebut dalam bahasa Indonesia disebut juga sebagai teori Dentuman Besar.

Meskipun sudah berpuluh-puluh tahun berlalu, namun Teori Big Bang ini masih menjadi salah satu teori yang terkuat mengenai pembentukan alam semesta. Namun tentunya selain dari Teori Big Bang itu banyak bermunculan teori-teori lainnya tentang pembentukan alam semesta. Teori lainnya yang hampir mirip adalah Teori Bintang Kembar. Teori Bintang Kembar ini merupakan hasil pemikiran dari R.A Lyttleton yang menyebutkan bahwa ada bintang kembar yang berukuran sangat besar dan kemudian salah satu dari bintang kembar itu mengalami tabrakan dengan bintang lainnya hingga muncullah ledakan. Bintang yang mengalami tabrakan itu hancur menjadi puing-puing kemudian mengelilingi bintang kembar yang tidak pecah dan terus berkembang.

Ada juga Teori Nebula yang terkenal yang merupakan hasil pemikiran dari Immanuel Kant dan Pierre Marquis de Laplace. Dalam teori tersebut menyebutkan alam semesta sebenarnya berasal dari kabut yang tersusun atas debu, hidrogen dan es. Kabut tersebut memiliki sebutan Nebula. Sebagian kabut menjauhi pusatnya dan berkeliling membentuk planet. Sedangkan bagian pusat yang memiliki pijaran api itulah matahari.

Itulah beberapa teori lain selain Teori Big Bang yang banyak menjadi perbincangan. Selain itu pun masih ada beberapa teori lainnya yang sering menjadi bahan perbincangan. Semuanya mendukung satu sama lain atau bahkan bertolak belakang.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *